UNSA Makassar

Dr. H. Muh Hasyim, SH, MH :Universitas Sawerigading Memiliki Modal Sejarah

Universitas Sawerigading (UNSA) Makassar jika ditelusuri dalam jejak sejarah yang teramat panjang, maka akan ditemukan fakta sejarah yang cukup valid menyebutkan, kalau kampus yang didirikan oleh Prof.Dr (Hc) Nuruddin Syahadat, sudah hadir mengambil peran dalam proses pembelajaran dan pencerdasan anak-anak bangsa sejak tahun 1943, dua tahun sebelum republik ini merdeka.

Jika dibuka website beberapa kampus yang kini sudah relatif mapan, di antaranya Universitas Hasanuddin; Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro dan beberapa kampus lainnya, maka didalam situs itu tertulis secara jelas, kalau cikal bakal kehadiran kampus itu, adalah berasal dari kampus cabang Universitas Sawerigading yang berpusat di Makassar.

Realitas demikian sekaligus menjadi modal sejarah bagi UNSA untuk pengembangan kampus di masa mendatang. Modal sejarah yang cukup kuat akan menjadi pemotivasi dan pendorong semangat bagi jajaran civitas akademika guna meraih kejayaan masa lalu dengan tetap melakukan adaptasi dengan tuntutan dan kenyataan yang sedang berproses hari ini. 

Wakil Rektor II  UNSA, Dr. H. Muh Hasyim, SH, MH, ketika ditemui di  kampusnya, Jl. Kandea I Makassar, mengemukakan, UNSA  pada perjalanannya telah melewati tiga pase perkembangan. Fase pertama tahun 1940-an sampai dengan 1950 –an adalah fase awal membangun dan membesarkan kampus.

Fase ini adalah masa kejayaan tahun 1960-an 1980-an, periode ini UNSA memiliki cabang kampus di Jawa dan Sumatera dengan jumlah mahasiswa dan dosen dalam jumlah yang sangat besar. Periode itu kampus betul-betul mengalami masa kejayaan selaku kampus yang memiliki cabang di hampir kota-kota besar di republik ini.

Fase kejayaan ini akhirnya mengalami masa-masa surut, seiring dengan usia pengelola yang juga mulai tua serta proses kaderisasi dalam pengelolaan manajemen yang kurang siap menjadikan UNSA secara pelan-pelan berada pada fase kemunduran dan malah pernah nyaris tutup karena mahasiswa yang semakin surut dan berkurang.

Periode surut ini kata magister hukum UMI Makassar ini, tidak berlangsung lama karena memasuki tahun 1980-an merupakan fase kebangkitan dengan melakukan pembenahan dan penataan manajemen agar mampu hadir sebagai sebuah institusi yang tangguh dalam melakukan proses pembelajaran.

Kurun waktu dua dasawarsa belakangan ini, cukup memberi kesempatan para pengelola melakukan penataan dan menjadikan UNSA saat ini sebagai salah satu kampus yang mulai cukup dikenal oleh masyarakat. Mahasiswa dari tahun ke tahun mulai bertambah dan sarana serta prasarana juga semakin disempurnakan, kata doktor hukum PPs-UMI Makassar ini.

Akreditasi Program Studi
Para pengelola kampus sejak dari awal memasuki fase kebangkitan, bertekad untuk menjadikan semua program studi yang dikelola mendapat pengakuan akreditasi dari BAN PT. UNSA mengelola 6 fakultas yakni; FISIP dengan prodi, administrasi negara dan ilmu sosiologi. Fakultas Hukum, prodi ilmu-ilmu hukum. Fakultas Sastera, prodi Sastera Inggeris. Fakultas Tehnik, prodi tekhnik elektro. Fakultas Ilmu Kependidikan dengan prodi, pendidikan matematika dan pendidikan bahasa. 

Kenyataannya, program studi yang dibina sudah mendapat pengakuan akreditasi. Pengakuan yang diberikan oleh masyarakat menurut Hasyim akan terus dipelihara dan dipertahankan dengan menyajian pelayanan proses pembelajaran sesuai dengan regulasi aturan yang ada.

Salah satu bukti dari kepercayaan pemerintah kepada UNSA adalah, pemberian izin tahun lalu untuk membuka fakultas ilmu pendidikan. Fakultas yang baru itu merupakan sebuah pengakuan dan amanah dari pemerintah, kalau UNSA sudah siap dan mampu mengelola fakultas kependidikan, guna menghasilkan sarjana pendidikan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat, tandas doktor ilmu hukum PPs-UMI Makassar ini. (yahya)

Leave a Reply

Be the First to Comment!

avatar
  Subscribe  
Notify of