Mandarisah, lahir di sebuah desa penghasil beras yang berjarak kurang lebih 10 Km dari ibu kota Kab. Pinrang, yakni Desa Leppangan, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang 31 Desember 1960.
Anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Muh. Idris (ayah) dengan Baharia (ibu). Sejak perkawinannya dengan Umar Kamaruddin tahun 1991, yang juga dosen Unsa kini sudah dikarunia tiga orang putra.
Ketiga anaknya semuanya sudah diperguruan tinggi, anak pertamanya Zulfikar Umar sedang masuk koas di Fakultas Kedokteran Unhas, anak kedua, Khaidir Umar mahasiswa semester VII Kedokteran Hewan Unhas, dan Ahmad Faruq Umar semester V Hubungan Internasional Unhas.
Mandarisah, yang memiliki latar pendidikan mulai dari SD hingga tamat disekolah menengah atas atau yang setingkat semuanya diselesaikan di Makassar. SD Islam Nasrul-Haq Makassar 1973, PGA Negeri Gunungsari Makassar 4 tahun 1977, PGA Negeri Gunungsari 6 tahun selesai tahun 1980.
Setelah tamat di PGA Negeri Gunung Sari ke IKIP (UNM) mengambil jurusan Administrasi Pendidikan selesai 1985. Dan lanjut ke program magister (S2) di Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar dengan program studi pendidikan Bahasa Indonesia selesai 2011.
Disertasi penelitian yang dilakukan adalah Motivasi Anak Belajar Bahasa Indonesi dalam Membuat Karangan. Rupanya hasil penelitiannya menjelaskan bahwa dengan hadirnya perangkat teknologi HP, minat baca anak mulai menurun. Kecenderungan anak di era sekarang adalah bermain game dan internet.
Sejak tahun 1986, sudah terangkat menjadi guru di SMA Sawerigading dengan mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia. Selain mengajar di SMA, juga menjadi dosen di FKIP Universitas Sawerigading. Karier baik, diangkat menjadi Pembantu Dekan II tahun 2009. Tiga tahun menjabat pembantu dekan, lalu naik kelasa diangkat menjadi Dekan FKIP pada 2012 sampai sekarang ini.
FKIP Unsa dengan konsentrasi dua program studi yakni Pendidikan Bahasa Indonesia memiliki jumlah mahasiswa sebanyak 224 orang, dan Pendidikan Matematika dengan jumlah mahasiswa 181 orang. Perkembangan jumlah masiswa yang diterima di Unsa berdasarkan data masih sangat kurang.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk menarik calon mahasiswa baru masuk ke Unsa adalah melakukan sosialisasi dengan melalui kegiatan bazar yang dilakukan baru-baru ini di Kawasan Benteng Rotterdam. Kegiatan bazar ini mengundang siswa-siswa SMA yang sudah tamat sekaligus memperkenalkan Unsa dan program studi yang dibina.
Tahun ini ada keinginan untuk menambah satu program studi baru, yakni Pendidikan Bahasa Inggris. Berharap dengan penambahan prodi baru ini FKIP bisa menarik jumlah mahasiswa lebih banyak.
Sebagai guru dan juga dosen sekaligus sebagai ibu rumah tangga dari tiga anak-anaknya pasti sedikit mengalami masalah dalam mengatur waktu. Tapi karena anak-anaknya sudah besar-besar dan juga dibantu oleh saudaranya di rumah, maka tidak masalah untuk urusan rumah tangga.
Khusus untuk tugas sebagai guru dilakukan pagi hari hingga siang dan sorenya mengajar di kampus. Maklum sekolah dengan kampus satu atap, kalau pagi hari hingga siang untukdipakai untuk anak-anak SMA Sawerigading dan sore hari dipakai untuk ruang kuliah.
Menjadi guru dan dosen, sangat menyenangkan, karena selain mengajar, bisa mengenal banyak karakter dari murid atau mahasiswa yang diajar. Dan semakin bermakna rasanya ketika anak-anak yang diajar itu sudah mencapai sukses. (ulla)
Leave a Reply
Be the First to Comment!