PERGURUAN Sawerigading Pusat Makassar, umurnya lebih tua dari usia republik. Sejak 1943 mulai beroperasi melakukan proses pencerdasan anak bangsa lewat jenjang pendidikan formal. Perguruan ini dirintis dan didirikan salah seorang putra terbaik Sulsel kelahiran Makassar, Pof.Dr.(Hc) Nuruddin Syahadat.
Perjuangan dan kerja kerasnya, sehingga Perguruan Sawerigading, menjadi embrio lahirnya beberapa kampus negeri dan swasta sampai hari ini. Sejarah mencatat, cikal bakal lahirnya Universitas Hasanuddin juga berasal dari Perguruan Sawerigading. Mahasiswa pertama fakultas Ekonomi Unhas, adalah pindahan dari Universitas Sawerigading.
Kampus negeri lainnya yang dilahirkan perguruan ini adalah, Universitas Brawijaya, Universitas Diponegoro serta Universitas Jayabadra di Jokyakarta. Dimasa jayanya perguruan ini 1943-1953, cabang perguruan menyebar di Kota Surabaya, Bandung, Semarang, Yokyakarta, Madiun, Jember, Garut, Cianjur. Dimasa itu alumni Perguruan Sawerigading, ijazahnya disahkan sama dengan universitas negeri lainnya.
Nuruddin Syahadat, lahir di Makassar 17 Januari 1922. Tamat HIS Bantaeng 1934. Mulo Jokya 1937. AMS Taman Siswa Jakarta 1939. Di zamannya termasuk sedikit anak Sulsel yang lanjut studi di Jawa.
Pengalaman mengajar 1947-1948 selaku guru HIS Perguruan Damai di Kepu Jakarta. Guru HIS Schakel Institut Erna Rangkasbitung
Banten 1948-1949. Pengajar Neutrale Mulo di Rangkasbitung Banten 1949-1950.
Dimasa pendudukan Jepang menjadi penyiar Radio Jepang di Makassar 1942-1945. Pemimpin Surat Kabar Harian Negara Baru, Indonesia Timur dan Nusantara di Makassar bersama J. Mewengkang 1949-1952. Sampai dengan akhir hayatnya 19 Pebruari 1993, dia
tetap setia menjadi Rektor Universitas Sawerigading Makassar.
Karya dan pengabdiannya pada dunia pendidikan, akan tetap terukir dalam sejarah perjalanan kampus negeri dan swasta yang kehadirannya, adalah cikal bakal dari Perguruan Sawerigading.
Nuruddin adalah sosok pendidik yang tegas dan sangat humanis. Rumah dan juga alamat kampus Perguruan Sawerigading di Jalan
Sembilan, saat masih aktif, selalu ramai dengan berbagai kalangan yang datang dialog, diskusi dan sekedar silaturrahim.
Panggilan jiwanya pada dunia pendidikan, sehingga sampai usia uzur, tradisi akademik terus digairahkan dengan melakukan diskusi dan dialog dari beberapa akademisi Unhas dan kampus lainnya di Makassar.
Kesetiaan, ketekunan, kesabaran dan ketabahan merawat dan mengelola Perguruan Sawerigading, sehingga walau di hadang tantangan dan masalah, tidak sedikitpun menyurutkan semangat dan tekadnya untuk terus melakukan proses pencerdasan anak-anak bangsa.
Nuruddin selalu berpesan kepada pengelola perguruan, menjadi bangsa besar, tanguh, disegani dan menjadi tuan di negeri sendiri, harus selalu di barengi dengan tingkat pendidikan formal dan informal jauh lebih maju berkualitas dari para rakyatnya.
Kita berharap memperingati Hari Pendidikan Nasional, sosok, kiprah dan karyanya dalam dunia pendidikan senantiasa dikenang kemudian menjadi inspirasi dan pemotivasi bagi kalangan civitas akademika kampus. ***
Leave a Reply
Be the First to Comment!