Universitas Sawerigading, Prof Dr Andi Melantik Rompegading, SH,MH di periode keduanya ini, akan fokus kepada pengembangan kualitas dan sumber daya dosen dan mahasiswa.Selain itu, ia akan meningkatkan kerjasama perguruan tinggi dalam negeri maupun luar negeri serta dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
Andi Melantik yang sempat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (9/5), mengatakan, bahwa hanya dengan peningkatan kualitas dosen dan mahasiwa, Unsa bisa bersaing di era globalisasi saat ini dengan perguruan tinggi lainnya.
Karenanya sejak dari periode pertamanya hingga ke periode kedua kepemimpinannya, Andi Melantik berobsesi mengembalikan puncak kejayaan Unsa di era akhir tahun 50-an, yang dulu adalah cikal bakal berdirinya sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
Disebutkan, akhir era tahun 50-an, Unsa membuka cabang di beberapa kota, cikal bakal berdirinya Universitas Hasanuddin, Universitas Brawijaya Malang, Universitas Jember di Jawa Timur, Universitas Diponegoro Semarang, dan Universitas Jalabadra Yogjakarta.
Kembali kepada pengembangan sumber daya dosen, tahun lalu ada lima dosen yang menyelesaikan studi S3-nya (doktor). Sehingga dosen yang mengajar di Unsa berkualifikasi doktor menjadi 13 orang, diantaranya Fakultas Sospol sebanyak 4 orang dan Fakultas Hukum 9 orang.
Sementara 12 orang lainnya yang masih lanjut studi S3, yakni Sospol 4 orang, FKIP 3 orang dan Hukum 5 orang, sekarang ini masih dalam proses studi di sejumlah perguruan tinggi di Indonesia.
“Saya berharap dalam tiga tahun kedepan koleksi dosen Unsa yang berkualifikasi doktor (S3) sudah mencapai 21 orang. Artinya jika dosen Unsa sudah banyak yang bergelar doktor tentu berkorelasi positif dengan peningkatan kualitas mahasiswa maupun luarannya,”tandasnya.
Dikatakan, Unsa dalam kurun waktu beberapa tahun, telah banyak melakukan berbagai kerjasama dengan perguruan tinggi maupun dengan lembaga-lembaga pemerintah maupun non pemerintah.
Seperti kerjsama dengan Mahkamah Konstitusi. Ada beberapa mahasiswa Fakultas Hukum Unsa yang melakukan KKN di MK RI.Bahkan kuliah umum Unsa beberapa waktu lalu dibawakan oleh anggota Mahkamah Konstitusi (MK). Juga kuliah umum yang dibawakan Prof Hamdan dari Universitas Teknologi Malaysia (UTM).
Karena eratnya hubungan kerjasama yang dibangun dengan UTM dengan Unsa maka Agustus tahun ini Unsa dalam hal ini rektor diundang untuk menghadiri Presiden Forum di Kampus UTM, Johor Malaysia. Juga kerjasama dengan Institutional Sustainability of The 4th Industrial Revolution.
Masih terkait dengan pengembangan Unsa, memang dari sisi jumlah mahasiswa yang diterima, Andi Melantik mengakuinya masih terbilang sedikit dibandingkan dengan beberapa kampus lainnya.
Namun Unsa ini di kategorikan sebagai kampus yang taat azas atau kampus sehat di lingkup Kopertis IX Sulawesi.
“Tahun lalu saya diundang oleh Kemenristekdikti RI di salah satu acara yang dilaksanakan di Hotel Milenium, Unsa dinobatkan sebagai kampus sehat atau taat azas. Ini juga adalah salah satu kebanggaan seluruh civitas akademika Unsa,” ujarnya.
Mengenai sumber daya dosen yang dimiliki, saat ini Unsa baru memiliki 98 orang dosen, sementara jumlah peminat dari semua prodi yang dibina, yakni Teknik Elektro, Ilmu Administrasi Negara, Sosiologi, Ilmu Hukum, Sastra Bahasa Inggris, Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Indonesia ini terus bertambah dari tahun ke tahun, oleh karenanya diperlukan penambahan tenaga dosen.
Andi Melantik mengatakan, untuk penambahan tenaga dosen dalam waktu dekat ini, Unsa akan kembali merekrut dosen baru, minimal 2 orang dosen setiap program studi atau sekitar 20-an orang, “Jika ini terpenuhi maka Unsa juga bisa menerima mahasiswa lebih banyak,” kuncinya.(nasrullah)
Leave a Reply
Be the First to Comment!