MAKASSAR- Universitas Sawerigading (Unsa) bekerja sama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) menggelar sosialisasi beasiswa untuk mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia(SDM) dosen dan mahasiswa, Senin 9 Desember 2024.
Sosialisasi ini dihadiri oleh civitas akademika Universitas Sawerigading. Para peserta mendapatkan penjelasan mendalam mengenai skema pembiayaan, persyaratan pendaftaran, serta strategi sukses untuk meraih beasiswa LPDP.
Rektor Unsa Makassar, Prof. Dr. A. Melantik Rompegading, SH., MH., menyampaikan bahwa program sosialisasi ini merupakan salah satu wujud dukungan pemerintah terhadap peningkatan kapastitas akademik. Diharapkan melalui program ini mampu memberikan paluang lebih besar bagi dosen untuk melanjutkan studi ke janjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri.
“Dosen adalah pilar utama dalam pengembangan pendidikan tinggi. Melalui beasiswa LPDP, kami mendorong para dosen untuk memperluas wawasan, meningkatkan kompetensi, dan membawa inovasi yang relevan untuk pengembangan institusi serta masyarakat,” terang Prof. Melantik.
Dekan Fakultas Hukum , Dr. Dian Eka Kusma Wradni, SH., MH., yang juga merupakan penerima beasiswa program doktoral LPDP ditahun 2017, menyampaikan bahwa beasiswa LPDP membuka peluang besar bagi semua dosen untuk meningatkan kompetensi akademik.
“Sosialisasi ini merupakan langkah awal yang diharapkan dapat menjangkau lebih banyak dosen di seluruh Indonesia. Dengan peningkatan jumlah penerima beasiswa LPDP dari kalangan akademisi, kualitas pendidikan tinggi di Indonesia diharapkan semakin kompetitif di tingkat global. Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dosen-dosen fakultas hukum dapat mengembangkan potensi pribadi dan profesionalitasnya,”terang Dian Eka.
Lurah HIMA LPDP UNHAS 6.0, Madani, S.Pd.,M.,Pd, yang juga merupakan penerima beasiswa reguler S3 Ilmu Linguistik, mengungkapkan, beasiswa LPDP mencakup pembiayaan untuk jenjang magister (S2) dan doktoral (S3) di universitas-universitas terbaik dunia.
Program ini tidak hanya mencakup biaya pendidikan, tetapi juga tunjangan hidup, biaya perjalanan, dan kebutuhan riset. Dengan demikian, para penerima beasiswa diharapkan dapat fokus pada studi mereka tanpa terkendala masalah finansial.
“Semoga sosialisasi ini tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga menjadi jembatan bagi teman-teman untuk meraih beasiswa dan melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya.
Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana peserta dapat berkonsultasi langsung mengenai persiapan administrasi dan teknis pendaftaran beasiswa. Program ini akan berlanjut ke beberapa universitas lainnya sebagai bagian dari komitmen pemerintah dalam membangun SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
Leave a Reply
Be the First to Comment!