UNSA Makassar

Pilih Dosen karena Panggilan Jiwa

Banyak orang yang memandang hidup ini adalah pilihan. Terkadang ada orang  terlihat  hidupnya sudah tenang bekerja disuatu tempat.

Tapi karena pilihan hidupnya bukan disitu, maka banyak kejadian orang itu mencari  pekerjaan lain yang menurutnya sesuai dengan jiwanya dan meninggalkan pekerjaan lamanya.

Mungkin inilah yang terjadi pada diri Ahmad Syaekhu, S.Pd, M.Si, dosen peralihan yang diperbantukan koperti IX  di kampus Universitas Sawerigading.

Ahmad Syaekhu yang baru kurang lebih dua bulan ditempatkan di Unsa sebagai dosen di Fakultas Fisipol,  memilih karier dosen dan meninggakan tempat tugas sebelumnya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di  kantor gubernur Provinsi Sulsel, karena panggilan jiwa.

Di kantor gubernur  magister lingkungan hidup dari Unhas ini bukan orang yang tidak memiliki posisi jabatan di Kantor Lingkungan Hidup Provinsi Sulsel.

Tapi saat memilih karier sebagai dosen posisinya sebagai pejabat eselon IV. Artinya  dalam posisi itu masalah financial yang diterima perbulannya sudah lumayan.

Tapi karena pilihan hidupnya ingin menjadi tenaga pengajar maka dia pun tetap memutuskan untuk meninggalkan kantor gubernur dan memilih karier sebagai dosen.

“Saya ini 11 bersaudara dan semuanya adalah pendidik, mungkin ini sudah menjadi tuntutan jiwa sebagai keluarga pendidik,”ujar ayah Ade Nur Rezki dan Afiq Noer Raihan.

Suami Dewi Santika Sari ini, ini mengaku sudah lama mengenal Unsa, kalau   lembaga perguruan tinggi ini adalah yang tertua di Sulsel.

Karena itu dia sangat optimis Unsa kedepan bisa berkembang sama halnya dengan perguruan tinggi swasta lainnya yang ada di Sulsel.

Oleh karenanya seluruh stekholder yang ada harus memiliki komitmen yang sama untuk memajukan UNSA ini lebih baik kedepan. (ulla)

Leave a Reply

Be the First to Comment!

avatar
  Subscribe  
Notify of